99 STUDIO PHOTOGRAPHY KARAWANG

Sabtu, 18 Mei 2013

OWNER & PHOTOGRAPHER 99 STUDIO PHOTOGRAPHY - Karawang


 ANDI WIBOWO

Pria kelahiran Jakarta 1985 ini merupakan owner dari 99 STUDIO PHOTOGRAPHY - Karawang. Pengalamannya didunia photography membuatnya  mencoba untuk merintis dunia usaha di bidang ini. 

Awal ia berkarir di dunia Photography dimulai sejak ia bekerja sebagai operator Photo box di M Photo Studio - Karawang, kemudian ia dipercayai oleh manajemen pusat sebagai Kepala Toko di M Photo Studio – Karawang. 

Setelah berhenti bekerja ia membeli beberapa alat Studio seperti Photo Box dan sebagainya untuk modal membuka usaha. Puji syukur Allah SWT memberikan kesempatan untuk dia berkarya di bidang Photography sampai dengan saat ini.




FARIZ KALMA

Fariz Kalma lahir di Jakarta pada tanggal 03 April 1985 ini adalah seorang Sales di salah satu unit Mikro Banking Bank Swasta di Jakarta pada awalnya. 

Ia pernah menjalani pendidikan di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang bertempatkan di daerah Pasar Rebo - Jakarta Timur. Fariz mengemban pendidikan tersebut pada tahun 2005 namun ia belum sempat menyelesaikan pendidikannya dikarenakan keterbatasan biaya pendidikan yang dimilikinya.

Kehidupan yang memprihatinkan sudah ia pernah jalani mulai dari Cleaning Service ; Sales Door to Door dan masih banyak pekerjaan yang ia jalani. Namun merasa tidak ‘kerasan’ dan tidak cocok dengan profesinya tersebut. Akhirnya, pada tahun 2012, Fariz melaksanakan tekadnya yang sudah bulat. Beliau berusaha merintis mendirikan Studio Photo di Cibitung bersama Andi Wibowo & Anom. Ini merupakan sejarah awal dari berdirinya 99 STUDIO PHOTOGRAPHY.

Sebetulnya Fariz sama sekali tidak memiliki pengetahuan yang dapat dikatakan cukup untuk terjun ke dunia fotografi ini. Pendidikan yang pernah ia jalani itu tidak mempunyai hubungan dan sangkut paut dengan bidang yang akan digelutinya saat ini. Alasan Fariz memilih berprofesi sebagai fotografer ini tidak mempunyai jawaban yang pasti. Beliau hanya berkata ingin mempunyai pekerjaan yang dapat menjadi sumber penghidupannya di masa depan nanti tanpa harus mengemban pendidikan atau kuliah lagi. Fariz mencoba untuk menekuni lebih dalam dunia fotografi ini dengan mandiri. Ia tak hentinya belajar dan belajar supaya menjadi seorang fotografer handal.




 Om IWAN

Pengalamannya di dunia Photography sudah tidak diragukan lagi setelah keluar dari pekerjaannya di Studio Photography milik Darwis Triadi, ia berusaha untuk mandiri sebagai profesional di bidang Photograhy. Dunia photography baginya sebuah hobi yang kini bukan lagi milik kaum eksklusif seperti wartawan dan fotografer saja. melainkan Dunia photography hari ini telah menjadi milik semua kalangan.

Melihat dan menilai tentang perkembangan photography dari segi kuantitas sumber daya manusia yang menggeluti bidang ini beserta kualitas keahliannya yang hari ke hari semakin maju, ia justru memiliki kekhawatiran. Berdasarkan pengalamannya berkecimpung dalam dunia photography selama lima belas tahun, ia menyebut bahwa dunia photography Indonesia memprihatinkan. Di balik semua kemajuan positif dunia photography Indonesia, kemajuan tersebut tidak diimbangi dengan kedewasaan sumber daya manusianya. Dunia photography saat ini dijadikan ajang komunitas.

Saling mengadu kehebatan antar-komunitas. Akibatnya tidak ada lagi ruang saling menghargai dan menghormati. Kalaupun ada, itu terbatas hanya sesama anggota komunitas saja. Iwan menyebut dunia photography Indonesia sebagai ‘dunia iri’ atau ‘dunia taman kanak-kanak’ di mana persaingan begitu menjadi kepentingan nomer satu. 

Dalam menekuni dunia photography ia tidak semata-mata mengandalkan teknik photography saja, tetapi juga soft skill sebagai photographer, seperti bagaimana cara mengendalikan hati, pikiran, mengamalkan ilmu, tidak berpikir secara komunitas atau kelompok, tapi global, dan tentunya attitude yang baik sebagai seorang photographer.

Tidak ada komentar: